Peluang Bisnis Baru: Beternak Kucing Maine Coon
Jakarta (ANTARA News) - Bila Anda mau berwiraswasta namun punya modal pas-pasan sekitar Rp20 juta, bidang bisnis apa yang kira-kira punya prospek cerah untuk digeluti? Mungkin ini salah satu alternatif terbaik: beternak kucing ras jenis Maine Coon (baca: main kun).

Ajang kontes kucing (Cat Festival) yang diselenggarakan di Depok Town Square (Detos), Kota Depok, Bogor, Jabar, Minggu (12/8) mungkin bisa jadi indikator betapa minat masyarakat penggemar kucing ras kini tengah bergeser, dari kucing Persia ke jenis Maine Coon.

Kendati hampir 90 persen peserta kontes kucing tersebut terdiri atas kucing ras Persia, namun ternyata ras Maine Coon juga mendapat perhatian besar dari para penggemar kucing ras, terbukti beberapa stan cattery (peternak kucing bersertifikat dan anggota resmi asosiasi penyayang kucing) yang menampilkan kucing berpostur besar ini dikerubungi para peminatnya.

"Investasi untuk bisnis kucing Maine Coon ini bagus kok prospeknya. Breeder spesialis Maine Coon masih sedikit sekali di Indonesia, sementara peminatnya makin hari makin banyak," kata Cacang Effendi, pemilik Candra Cattery, di sela-sela kontes kucing itu.

Dikatakan bahwa berbeda dengan pasar penggemar kucing Persia yang sangat besar di Indonesia, pasar kucing Maine Coon sedang tumbuh. Anak kucing Maine Coon usia 3-4 bulan dijual Rp8-10 juta.

Dengan harga jual sebesar itu bisa ditebak, pasarnya adalah kalangan menengah ke atas, serta kelompok pekerja profesional berpenghasilan dan berpendidikan tinggi.

Memiliki kucing Maine Coon bahkan juga bisa dianggap menunjukkan derajat prestise pemiliknya yang tinggi.

Kendati pasarnya mulai membesar dan jumlah peminatnya bertambah, namun peternak kucing berbulu tebal berwajah mirip harimau dengan bulu berbentuk surai di bagian dada ini ternyata masih sedikit sekali di Indonesia.

Cacang Effendi bahkan mengklaim bahwa dialah satu-satunya importir kucing ras jenis ini di Indonesia.

"Karena itu, saya tahu jumlah breeder (peternak.red)-nya memang masih sedikit di Indonesia, sebab mereka membeli dari saya," kata Cacang.

Perihal larisnya dagangan kucing jenis Maine Coon, dibuktikan Cacang dengan menunjukkan album foto-foto anakan (istilah untuk anak kucing berusia di bawah empat bulan) kucing Maine Coon.

Ditunjukkan bahwa dari delapan ekor anakan Maine Coon miliknya, empat ekor telah dipesan oleh para pembeli dari Malaysia.

Sementara itu, Suyanto Alimprabowo, pemilik "Linda Cattery" pada kesempatan yang sama mengatakan mengenai cerahnya prospek bisnis kucing ras jenis Maine Coon.

Pada awalnya ia membeli kucing betina Maine Coon dari "Candra Cattery" milik Cacang karena tertarik dengan keunikannya.

Lama-kelamaan, karena banyaknya permintaan anakan kucing, Suyanto pun lalu membeli pejantan impor, juga dari Cacang, seharga Rp40 juta dan mendirikan "Linda Cattery".

Berapa harga yang dipatok oleh para penjual kucing Maine Coon ini?

Ternyata baik Suyanto maupun Cacang mematok harga yang sama, untuk anakan kucing betina seharga Rp8 juta, sementara anakan kucing jantan seharga Rp10 juta.

Kucing jantan Maine Coon dihargai lebih mahal karena pada usia dua tahun panjang badannya rata-rata mencapai satu meter, dari kepala hingga ekor.

Sementara yang betina rata-rata mencapai 80 centimeter. Bandingkan dengan kucing domestik (kucing kampung) yang rata-rata panjang badannya cuma 40-50 centimeter, sementara ras Persia antara 50-60 cm.

Biaya Investasi

Menurut informasi dari situs http://kucingkita.blogspot.com, Maine Coon adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah, berasal dari negara bagian Maine, AS.

Berbagai mitos dan legenda menyelubungi cerita mengenai asal-muasal ras kucing ini, seperti halnya mitos bahwa Maine Coon dihasilkan dari perkawinan kucing setengah liar dengan raccoon (hewan mirip tupai).

Mitos ini muncul karena bentuk dan warna ekor kucing Maine Coon banyak yang menyerupai ekor racoon. Karena itu, nama racoon juga kemudian diadopsi membentuk nama ras kucing ini, Maine - berasal dari nama negara bagian di AS dan coon - kependekan dari racoon.

Kebanyakan pembiak kucing berpendapat ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik Amerika dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain.

Dua ras kucing yang diduga menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing "Angora" (diduga dibawa dari Turki oleh para pedagang Inggris) dan kucing jenis "Norwegian Forest Cat" (dibawa ke Amerika oleh bangsa Viking).

Maine Coon mempunyai badan tinggi, berotot dan bertulang besar.

Kucing jantan dewasa biasanya mempunyai berat badan 6- 9 Kg dengan panjang badan satu meter, sedangkan betina biasanya lebih kecil dengan berat badan 4-6 kg.

Dengan tambahan bulu musim dingin yang bisa mencapai panjang 7 cm, Maine Coon terlihat sangat besar. Kucing Maine Coon terbesar yang pernah tercatat mempunyai panjang badan (dari kepala sampai ekor) 121 cm.

Ciri utama fisik Maine Coon terdapat di kepala, bentuk badan, tekstur bulu dan bulu di sekitar leher yang menyerupai surai singa. Badan besar, panjang hampir berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat.

Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada bagian ujung dengan dagu yang tajam.

Apa kelebihan kucing Maine Coon dibanding kucing Persia, terkait masalah pemeliharaan?

"Kucing Maine Coon daya tahan tubuhnya lebih kuat dibanding kucing Persia. Hidungnya mancung jadi jarang pilek, tidak seperti ras Persia yang pesek sehingga rawan pilek. Maine Coon juga jauh lebih jinak dibanding Persia," kata Cacang.

Berapa biaya investasi yang dibutuhkan jika kita berminat serius untuk mengembangbiakkan kucing Maine Coon?

Ratna, seorang peternak kucing ras di Kelapa Gading, Jakarta, menjelaskan bahwa umumnya komponen biaya terbesar berasal dari harga pembelian kucing dan pakannya.

Untuk tempat, bisa digunakan di halaman rumah atau belakang rumah tidak jadi masalah , asalkan ada atap, terlindung dari panas dan hujan.

"Kemudian kita harus membeli kandang kucing kelas standar antara Rp400-500 ribu per kandang. Untuk kucingnya sendiri, kita dapat membeli seekor anakan betina Maine Coon (usia 3-4 bulan) seharga Rp8 juta," katanya.

Setelah kucing berusia sekitar setahun, kucing betina tersebut dapat dikawinkan dengan kucing jantan ras yang sama (Maine Coon), dengan biaya jasa pemacakan (untuk mengawinkan) di cattery yang menjual jasa tersebut, antara Rp1-1,5 juta.

Biaya pakan kucing, untuk kelas menengah, harganya sekitar Rp100-150 ribu sebanyak satu kantong (1,5 kilogram).

Dengan asumsi standar satu kucing usia empat bulan ke atas mendapat makanan dua hingga tiga kali sehari sebanyak satu genggam pakan kering, maka pakan ini cukup untuk jangka waktu selama 10 hari.

Hal itu berarti selama sebulan untuk satu kucing diperlukan anggaran pakan sebesar Rp150 ribu X 3 = Rp450 ribu per bulan.

Jika diasumsikan kita membeli kucing anakan betina usia empat bulan, maka diperlukan waktu delapan bulan sebelum dapat dikawinkan, dua bulan untuk mengandung, serta empat bulan lagi untuk membesarkan anaknya sebelum siap dijual. Jadi total diperlukan 14 bulan bagi induk kucing sebelum anaknya siap dijual. Biaya pakan bagi seekor induk berarti Rp450 ribu X 14 = Rp6,3 juta.

Kucing mengandung anaknya sekitar dua bulan, dan mampu melahirkan hingga empat anak sekaligus.

Dari empat anak kucing ini, terdapat risiko satu anak mati karena sakit, sehingga tersisa tiga anak kucing.

Sebelum siap dijual, tiga anak kucing tersebut harus mendapatkan suntik vaksin kekebalan tubuh serta pengurusan sertifikat silsilah dengan biaya sekitar Rp200 ribu per anak kucing atau berarti Rp600 ribu untuk tiga anak kucing.

Sementara biaya pakan per bulan untuk anak kucing, umumnya setengah dibanding dewasa atau Rp225 ribu per bulan, selama empat bulan untuk tiga kucing berarti Rp2,7 juta.

Jadi jika ditotal biaya kasar yang diperlukan mulai dari penyiapan kandang hingga anak-anak kucing siap dijual, secara relatif sekitar Rp19,6 juta.

Sementara, jika diasumsikan ketiga anak kucing berkelamin betina maka harga jualnya per ekor Rp8 juta atau tiga ekor berarti Rp8 juta X 3 = Rp 24 juta.

Hitungan sederhana ini menunjukkan bahwa dengan beberapa asumsi tertentu, seorang peternak kucing Maine Coon bisa kemungkinan mendapatkan keuntungan atas penjualan anakan kucing (untuk periode pasca kehamilan pertama) sebesar Rp24 juta-Rp19,6 juta=Rp4,4 juta.

Setelah beristirahat dua bulan, induk kucing dapat kembali dikawinkan.

Untuk penjualan anakan periode kehamilan kedua dan seterusnya, keuntungan yang diperoleh seorang breeder sudah pasti lebih besar, karena dapat menghilangkan komponen biaya pembelian kandang(Rp500 ribu) serta pembelian induk kucing(Rp8 juta). (*)